Jumat, 22 April 2016

Daily Activity

Everyday, I usually wake up early in the morning at 5 a.m. I pray Subuh. After Subuh prayers, sometimes I exercise 30 to 45 minutes. Then I take a break while watching a cartoons on tv. I usually watch tv while breakfast with bread and milk. If the time is already showing at 8 a.m I immediately take a bath and get ready to run my activity as a student. My home is not far from my campus so it must not leave early away from my home and I go to campus at 8.40 a.m.
After arriving on campus and I met up my friend who have been to campus early. I’m in class from 9 a.m to 4.30 p.m. Time has shown at 1 p.m, I and my friend go to the mosque for Dzuhur prayer. After I pray dzuhur, i and my friends to lunch and back in class for further courses until 4.30 p.m. After I spend sometime to go to campus, hanging out with my friends and after Ashar prayer, I go home at 5.30 p.m.
After arriving home, rest 5 minutes I was immediately take a bath and then I pray maghrib with my parents. At 7 p.m, I have dinner and after that don’t forget to pray Isya’, prepare my subjects for tomorrow, study and sometimes calling with my boyfriend. Then, I go to bed at 11 p.m.

Minggu, 17 Januari 2016

MEMBUAT TULISAN - KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN


INDONESIA 2 – MEMBUAT TULISAN
Nama : Hana Intan Fadhilah
Kelas : 3 EB 10
NPM : 23213864
Tugas 4 : Membuat Tulisan
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2


KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pasar dapat menjadi alokasi sumber daya yang efisien bila asumsi-asumsinya terpenuhi, antara lain pelaku bersifat rasional, memiliki informasi sempurna, pasar berbentuk persaingan sempurna, dan barang bersifat privat. Sayangnya, kenyataannya asumsi-asumsi ideal tersebut sulit terpenuhi di dunia nyata. Sebagai akibatnya terjadilah kegagalan pasar di mana pasar gagal menjadi alat alokasi yang efisien.

Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat . Dalam hal ini , mekanisme pasar akan menyebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan pasar tidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan oleh pasar tersebut.

Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul karena masyarakat tidak bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang akan menyebabkan terjadinya kondisi Pareto Optimal.Dalam hal terjadinya kegagalan pasar , maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari kegagalan pasar ?
2.      Apa faktor-faktor penyebab dari kegagalan pasar ?
3.      Bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar?

C.     Tujuan
1.      Dapat memahami pengertian dari kegagalan pasar.
2.      Dapat mengetahui Faktor-faktor Penyebab dari kegagalan pasar.
3.      Dapat mengetahui bentuk Campur tangan pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar.


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan kemantapan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi.Kegagalan pasar terjadi karena beberapa factor yaitu adanya Common Goods, adanya unsur ketidaksempurnaan pasar, adanya barang publik, adanya eksternalitas, adanya pasar tidak penuh (incomplete market), adanya kegagalan inforamasi, Unemployment, adanya ketidakpastian. Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien.

B.     Saran
Dalam mengatasi kegagalan pasar pemerintah harus menjalankan wewenangnya baik melalui kebijakan-kebijakan yang ada dengan baik agar masalah kegagalan pasar dapat terselesaikan dan perekonomian dapat berjalan dengan baik sebagai mana mestinya demi kemauan dibidang perekonomian di Indonesia.





DAFTAR PUSTAKA

http://akun-umum.blogspot.com/2013/04/kegagalan-pasar-dan-campur-tangan.html
Http://www.slideshare.net/ratiihlovePersib/3-kegagalan-pasar-dan-campur-tangan-pemerintah

KERANGKA TULISAN - KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

INDONESIA 2 – MEMBUAT KERANGKA TULISAN
Nama : Hana Intan Fadhilah
Kelas : 3 EB 10
NPM : 23213864
Tugas 3 : Membuat Kerangka Tulisan
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2


JUDUL : KEGAGALAN PASAR DAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN
TEMA : MASALAH EKONOMI

I. PENDAHULUAN
I1. LATAR BELAKANG
I2. RUMUSAN MASALAH
I3. TUJUAN PENULISAN

II. LANDASAN TEORI
II1. POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN
II2. PENGERTIAN KEGAGALAN PASAR
II3. KETERLIBATAN PEMERINTAH

III. PEMBAHASAN
III1. KEGAGALAN PASAR DALAM KEGIATAN PEREKONOMIAN BESERTA PENYEBABNYA
III2. CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI KEGAGALAN PASAR

PENUTUP
IV1. KESIMPULAN
IV2. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Kamis, 12 November 2015

MENGANALISIS ARTIKEL


NAMA               HANA INTAN FADHILAH
NPM                : 23213864

KELAS              : 3EB10

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA 2 SOFTSKILL
 
 


 
 
SEKTOR PEREKONOMIAN INDONESIA: KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Artikel yang berjudul “Sektor Perekonomian Indonesia: Kebudayaan dan Pariwisata” termasuk dalam Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif karena kalimat utamanya ada yang berada di awal paragraf dan juga di akhir paragraf.

·         Kalimat pada paragraf pertama, yaitu “Semenjak adanya badai krisis 1998, semua sektor perekonomian Indonesia sangat terganggu dan mencapai batas minus untuk sebuah perkembangan ekonomi” merupakan kalimat sebab akibat dalam artikel tersebut.

 

·         Kalimat pada paragraf kedua, yaitu “Melalui beberapa survei yang telah dilakukan, pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat terbantu dengan semakin majunya sektor pariwisata sebagai sektor perekonomian Indonesia yang memang kaya akan kebudayaan dan alamnya yang asri” termasuk dalam paragraf deduktif karena kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan sisanya merupakan kalimat penjelas.

 

·         Kalimat pada paragraf ketiga, yaitu “Pariwisata adalah sektor perekonomian Indonesia yang sangat menjanjikan” termasuk dalam ide pokok paragraf ketiga karena kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan sisanya merupakan kalimat penjelas.

 

·         Kalimat pada paragraf keempat, yaitu “Kepariwisataan akan sangat membantu perkembangan sektor perekonomian Indoensia” termasuk dalam paragraf induktif karena kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf.

Rabu, 14 Oktober 2015

Paragraf Pola Penalaran Deduktif, Induktif dan Campuran


NAMA              : HANA INTAN FADHILAH

NPM                 : 23213864

KELAS               : 3EB10

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA 2 (SOFTSKILL)

 TUGAS 1 - Membuat Paragraf Berpola Deduktif, Induktif dan Campuran

 

PARAGRAF DEDUKTIF

Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh. Karbohidrat berfungsi untuk menghasilkan tenaga (energi), penyediaan bahan pembentuk protein dan lemak, serta menjaga keseimbangan asam dan basa. Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat dapat ditemukan dalam bentuk zat tepung dan gula. Jenis makanan yang banyak mengandung zat tepung adalah nasi, roti, kentang, talas, ketela, jagung, macaroni, dan mie. Jenis makanan yang mengandung zat gula adalah susu, tebu, dan pisang.

 

PARAGRAF INDUKTIF

            Berdasarkan sumbernya, protein dapat dibagi menjadi dua, yaitu protein nabati dan protein hewani. Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan seperti kacang-kacangnan, kedelai dan gandum. Sedangkan protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan seperti ayam, daging, susu, keju, telur dan ikan. Protein dibentuk oleh berbagai macam asam amino. Terdapat 20 macam asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Delapan asam amino di antaranya tidak dapat dibuat di dalam tubuh manusia, sehingga diperoleh dari makanan yang mengandung protein.

            Protein tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). beberapa protein tertentu juga mengandung belerang atau sulfur (S) dan fosfor (P). Protein berguna sebagai pembentuk jariangan tubuh yang diperlukan dalam partumbuhan, pengganti sel-sel tubuh yang rusak, sumber energi, membentuk senyawa lain (lemak, antibodi, karbohidrat, enzim, dan hormon), menjaga asam dan basa serta mempertahankan viskositas (kekentalan) darah. Protein berperan penting untuk tubuh manusia yang ingin sehat dan berkualitas hidupnya.

 

PARAGRAF CAMPURAN

            Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital untuk tubuh. Secara umum, vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Berdasarkan kelarutannya, vitamin dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C. vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K.

            Tubuh hanya membutuhkan vitamin dalam jumlah yang sedikit, tetapi jika kebutuhan vitamin ini diabaikan, maka proses metabolisme tubuh akan terganggu karena kebutuhan vitamin ini tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kekurangan vitamin akan mengakibatkan avitaminosis, seperti beri-beri, rabun senja, gusi berdarah, kemandulan dan hemofilia. Oleh karena itu, vitamin sangatlah berguna untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh agar metabolisme berjalan normal sehingga tubuh tetap sehat.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sumber:

Sabtu, 15 November 2014

ANALISIS KOPERASI MITRA DHUAFA

Kelas/Semester: 2EB10 / PTA 2014/2015

Nama Kelompok:
23213864 - Hana Intan Fadhilah
29213986 - Ismi Herdyanti
26213675 - Nurhayati


STRUKTUR ORGANISASI
KOPERASI MITRA DHUAFA


Setiap perusahaan membentuk struktur organisasi yang mengidentifikasikan tugas dan tanggungjawab setiap posisi pekerjaan serta alur hubungan antara posisi tersebut serta saling melengkapi. Struktur organisasi berdampak pada efesiensi dan efektivitas dalam menghasilkan produk dan pada akhirnya akan berdampak pada nilai perusahaan. 

Pada Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA) dipimpin oleh seorang Annual Member Meeting atau yang biasa disebut rapat anggota. Annual member meeting merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Hal ini mengandung pengertian bahwa segala keputusan yang sifatnya mendasar mengenai kebijakan pengembangan aktifitas koperasi ditentukan oleh anggota yang disampaikan melalui forum rapat anggota, setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya. Penyelenggaraan rapat anggota sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Annual member meeting dibantu dua bagian, yaitu Advisory Board dan Supervisory Board. Advisory board dan supervisory board mengawasi pekerjaan dari divisi board. Supervisory board dan board memiliki bawahan dan mengawasi pekerjaan dari Internal Audit. Internal audit memiliki beberapa staff dibawahnya yang biasa disebut Staff Audit. 

Board mengkoordinasikan Managing Director. Managing director memiliki tugas, yaitu menjalankan tanggung jawab, mengkoordinasikan peningkatan mutu pelayanan, penelitian, pengabdian dan kerja sama. Managing director dibantu oleh dua bagian divisi yang sama-sama memegang jabatan sebagai Director, yaitu HRD and Financial Director dan Operasional Director.

HRD and financial director dibantu oleh 3 divisi bagian, ada Finance Manager, HR Manager serta General Manager. Tugas dari Finance manager adalah perencanaan keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu. mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan. mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut. HR Manager memiliki tugas untuk merancang dan melakukan kegiatan pemasaran, merumuskan strategi dan mengkoordinir kegiatan promosi dan branding. Sedangkan dalam sebuah perusahaan tugas dari general manager adalah memimpin perusahaan. Selain itu, seorang general manager memiliki tanggung jawab pada keseluruhan sistem yang berjalan dalam sebuah perusahaan. Dalam melaksanakan fungsinya, general manajer akan dibantu oleh beberapa manajer yang memiliki fungsi spesialisasi. Ketiganya dibantu oleh staff berdasarkan masing-masing bagiannya, seperti Accounting staff, Administrasi staff, HR staff, dan General staff.

Operasional Director dibantu oleh tiga bagian, yaitu Operasional Manager, SPM & Reporting Manager, serta Mts Manager. Operasional manager sendiri bertugas untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan system transformasi, perancangan dan desain system, rancangan tugas pekerjaan. Operasional manager dibagi tiga bagian, yaitu Regional Manager A, Regional Manager B, dan Regional Manager C. Ketiga bagian ini, operasional manager, SPM & reporting manager dan Mts Manager dibantu oleh para staffnya masing-masing. 










Daftar Pustaka:
http://ka02-2008.blogspot.com/2012/03/membuat-struktur-organisasi-sederhana.html http://hrefel.blogspot.com/2014/01/struktur-organisasi-dan-implementasinya.html




Jumat, 30 Mei 2014

KEMISKINAN

A.  PENGERTIAN KEMISKINAN
            
            Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
 
      Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
  • Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
  • Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
  • Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.
B.   PENYEBAB KEMISKINAN
      
     Secara umum, penyebab kemiskinan dapat dibagi kedalam empat mazhab (Spicker, 2002), yaitu:

Pertama, Individual explanation, mazhab ini berpendapat bahwa kemiskinan cenderung diakibatkan oleh karakteristik orang miskin itu sendiri. Karakteristik yang dimaksud seperti malas dan kurang sungguh-sungguh dalam segala hal, termasuk dalam bekerja.

Mereka juga sering salah dalam memilih, termasuk memilih pekerjaan, memilih jalan hidup, memilih tempat tinggal, memilih sekolah dan lainnya. Gagal, sebahagian orang miskin bukan karena tidak pernah memiliki kesempatan, namun ia gagal menjalani dengan baik kesempatan tersebut. Seseorang yang sudah bekerja namun karena sesuatu hal akhirnya ia diberhentikan (PHK) dan selanjutnya menjadi miskin.

Ada juga yang sebelumnya telah memiliki usaha yang baik, namun gagal dan bangkrut, akhirnya menjadi miskin. Sebahagian lagi pernah memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, namun gagal menyelesaikannya, drop out dan akhirnya menjadi miskin. Tidak jarang juga terlihat bahwa seseorang menjadi miskin karena memiliki cacat bawaan.

Dengan keterbatasannya itu ia tidak mampu bekerja dengan baik, bersaing dengan yang lebih sehat dan memiliki kesempatan yang lebih sedikit dalam berbagai hal yang dapat menentukan kondisi ekonomi hidupnya.

Kedua, Familial explanation, mazhab ini berpendapat bahwa kemiskinan lebih disebabkan oleh faktor keturunan. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah telah membawa dia kedalam kemiskinan. Akibatnya ia juga tidak mampu memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya, sehingga anaknya juga akan jatuh pada kemiskinan. Demikian secara terus menerus dan turun temurun.

Ketiga, Subcultural explanation, menurut mazhab ini bahwa kemiskinan dapat disebabkan oleh kultur, kebiasaan, adat-istiadat, atau akibat karakteristik perilaku lingkungan.  Misalnya, kebiasaan yang bekerja adalah kaum perempuan, kebiasaan yang enggan untuk bekerja keras dan menerima apa adanya, keyakinan bahwa mengabdi kepada para raja atau orang terhormat meski tidak diberi bayaran dan berakibat pada kemiskinan. Terkadang orang seperti ini justeru tidak merasa miskin karena sudah terbiasa dan memang kulturnya yang membuat demikian.

Keempat, Structural explanations, mazhab ini menganggap bahwa kemiskinan timbul akibat dari ketidakseimbangan, perbedaan status yang dibuat oleh adat istiadat, kebijakan, dan aturan lain menimbulkan perbedaan hak untuk bekerja, sekolah dan lainnya hingga menimbulkan kemiskinan di antara mereka yang statusnya rendah dan haknya terbatas.

Kemiskinan yang disebabkan oleh dampak kebijakan pemerintah, atau kebijakan yang tidak berpihak pada kaummiskin juga masuk ke dalam mazhab ini, sehingga kemiskinan yang timbul itu sering disebut dengan kemiskinan struktural.

Kemiskinan tidak hanya terdapat di desa, namun juga di kota. Kemiskinan di desa terutama disebabkan oleh faktor-faktor antara lain:

(1) Ketidakberdayaan. Kondisi ini muncul karena kurangnya lapangan kerja, rendahnya harga produk yang dihasilkan mereka, dan tingginya biaya pendidikan,

(2) Keterkucilan, rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya keahlian, sulitnya transportasi, serta ketiadaan akses terhadap kredit menyebabkan mereka terkucil dan menjadi miskin,

(3) Kemiskinan materi, kondisi ini diakibatkan kurangnya modal, dan minimnya lahan pertanian yang dimiliki menyebabkan penghasilan mereka relatif rendah,

(4) Kerentanan, sulitnya mendapatkan pekerjaan, pekerjaan musiman, dan bencana alam, membuat mereka menjadi rentan dan miskin,

(5) Sikap, sikap yang menerima apa adanya dan kurang termotivasi untuk bekerja keras membuat mereka menjadi miskin.

Kemiskinan di kota pada dasarnya disebabkan oleh faktor-faktor yang sama dengan di desa, yang berbeda adalah penyebab dari faktor-faktor tersebut, misalnya faktor ketidakberdayaan di kota cendrung disebabkan oleh kurangnya lapangan kerja, dan tingginya biaya hidup.

Kemiskinan dapat juga disebabkan oleh: 

 
(a) rendahnya kualitas angkatan kerja,

(b) akses yang sulit dan terbatas terhadap kepemilikan modal,

(c) rendahnya tingkat penguasaan teknologi,

(d) penggunaan sumberdaya yang tidak efisien,
 

(e) pertumbuhan penduduk yang tinggi  (Sharp et al, 2000).

Selain dari berbagai pendapat di atas, kemiskinan secara umum disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam diri orang miskin, seperti sikap yang menerima apa adanya,  tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha, dan kondisi fisik yang kurang sempurna. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri si miskin, seperti keterkucilan karena akses yang terbatas, kurangnya lapangan kerja, ketiadaan kesempatan, sumberdaya alam yang terbatas, kebijakan yang tidak berpihak dan lainnya. Sebahagian besar faktor yang menyebabkan orang miskin adalah faktor eksternal.

Beberapa faktor penyebab kemiskinan lainnya adalah pertumbuhan ekonomi lokal dan global yang rendah, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan stabilitas politik yang tidak kondusif.

C.  DAMPAK KEMISKINAN

         
Dampak kemiskinan begitu bervariasi karena kondisi dan penyebab yang berbeda memunculkan akibat yang berbeda juga.

  • Pengangguran merupakan dampak dari kemiskinan, berhubung pendidikan dan keterampilan merupakan hal yang sulit diraih masyarakat, maka masyarakat sulit untuk berkembang dan mencari pekerjaan  yang layak untuk memenuhi kebutuhan. Dikarenakan sulit untuk bekerja, maka tidak adanya pendapatan membuat pemenuhan kebutuhan sulit, kekurangan nutrisi dan kesehatan, dan tak dapat memenuhi kebutuhan penting lainnya. Misalnya saja harga beras yang semakin meningkat, orang yang pengangguran sulit untuk membeli beras, maka mereka makan seadanya. Seorang pengangguran yang tak dapat memberikan makan kepada anaknya akan menjadi dampak yang buruk bagi masa depan sehingga akan mendapat kesulitan untuk waktu yang lama.
  • Kriminalitas merupakan dampak lain dari kemiskinan. Kesulitan mencari nafkah mengakibatkan orang lupa diri sehingga mencari jalan cepat tanpa memedulikan halal atau haramnya uang sebagai alat tukar guna memenuhi kebutuhan. Misalnya saja perampokan, penodongan, pencurian, penipuan, pembegalan, penjambretan dan masih banyak lagi contoh kriminalitas yang bersumber dari kemiskinan. Mereka melakukan itu semua karena kondisi yang sulit mencari penghasilan untuk keberlangsungan hidup dan lupa akan nilai-nilai yang berhubungan dengan Tuhan. Di era global dan materialisme seperti sekarang ini tak heran jika kriminalitas terjadi dimanapun.
  • Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan sudah pasti merupakan dampak kemiskinan. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat miskin putus sekolah karena tak lagi mampu membiayai sekolah. Putus sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi penghambat rakyat miskin dalam menambah keterampilan, menjangkau cita-cita dan mimpi mereka. Ini menyebabkan kemiskinan yang dalam karena hilangnya kesempatan untuk bersaing dengan global dan hilangnya kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak.
  • Kesehatan sulit untuk didapatkan karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga kesehatannya. Belum lagi biaya pengobatan yang mahal di klinik atau rumah sakit yang tidak dapat dijangkau masyarakat miskin. Ini menyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang menyebar.
  • Buruknya generasi penerus adalah dampak yang berbahaya akibat kemiskinan. Jika anak-anak putus sekolah dan bekerja karena terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri seperti gangguan pada perkembangan mental, fisik dan cara berfikir mereka. Contohnya adalah anak-anak jalanan yang tak mempunyai tempat tinggal, tidur dijalan, tidak sekolah, mengamen untuk mencari makan dan lain sebagainya. Dampak kemiskinan pada generasi penerus merupakan dampak yang panjang dan buruk karena anak-anak seharusnya mendapatkan hak mereka untuk bahagia, mendapat pendidikan, mendapat nutrisi baik dan lain sebagainya. Ini dapat menyebabkan mereka terjebak dalam kesulitan hingga dewasa dan berdampak pada generasi penerusnya.